Reintegrasi Ilmu, Islam, Agen dan Fondasi Lembaga Pendidikan Islam
DOI:
https://doi.org/10.15642/jkpi.2013.3.2.278-309Keywords:
Integrasi Ilmu, Lembaga Pendidikan, KH. Hasyim MuzadiAbstract
Tulisan ini diawali oleh pemikiran bahwa ada kecenderungan konsep definitif pendidikan Islam selalu didominasi oleh para cendikiawan dan akademisi. Akhirnya, konsep-konsep tersebut membentuk konstruksi pembatas antara pendidikan dan ajaran Islam. Ada anggapan bahwa pendidikan Islam adalah lawan-berbeda dan sistem pendidikan modem. Namun, bagi penulis, pluralitas kebudayaan yang dimiliki Indonesia memberikan wama tersendiri terhadap konstruksi pemikiran pendidikan. Lembaga pendidikan Islam di Indonesia lebih progresif dan mampu menyemai persoalan dikotomis yang diwarisi sgarah masa lalu. Salah satunya penulis dapatkan dan pemikimn KH. Hasyim Muzadi. Pemahaman dan pengelaman beliau bisa kita jadikan rujukan untuk konsep pendidikan masa
depan. Salah satu pemikirannya adalah integrasi ilmu melalui agent (orang/ilmuan) bukan jokus pada aspek-aspek normatif semata. Tulisan ini akan berusaha mendeskripsikan, merangkai, dan membedah kembali tentang konsep pendidikan Islam dalam pemikiran KH. Hasyim Muzadi.